Teknologi AI Dipakai Untuk Kurangi Sampah Makanan

Jakarta – Di Amerika Serikat, Departemen Pertanian memperkirakan ada sekitar 30-40% makanan berakhir di tempat pembuangan sampah. Hal ini pun berdampak dengan masalah lingkungan dan ekonomi, dengan limbah makanan menjadi salah satu penyebab utama emisi gas rumah kaca.

Sebuah startup bernama Wasteless pun berpikir bahwa pembelajaran mesin dapat berperan dalam mengatasi masalah tersebut. Perusahaan telah mengembangkan sistem teknologi artificial intelligence (AI) untuk secara otomatis mengurangi harga makanan yang mudah rusak saat mereka masih berada lebih lama di rak-rak toko.

Artinya semakin dekat suatu produk makan dengan batas waktu terbaik untuk dikonsumsi maka semakin murah untuk dibeli. Pengunjung toko akan melihat semua itu tercermin dalam label harga di toko bahan makanan di rak mereka.

Dilansir detiKINET dari Engadget, Kamis (6/5/2021) Wasteless telah mengejakan sistem tersebut sejak tahun 2016 dan akan menguji perangkat lunaknya dengan Metro.

Metro sendiri adalah sebuah perusahaan yang mengoperasikan 678 toko grosir grosir di 24 negara secara global. Keduanya berencana untuk meluncurkan teknologi tersebut ke toko Metro Makro di Polandia sebelum menerapkannya di pasar lain.

Wasteless mengklaim bahwa sistemnya mengurangi limbah makanan di toko bahan makanan setidaknya 40%. Selama beberapa tahun ke depan, perusahaan yakin dapat meningkatkan angka itu menjadi 80 persen dengan penyempurnaan teknologinya.

Dengan masalah yang tersebar luas dan signifikan seperti limbah makanan, berbagai organisasi berusaha melakukan apa yang mereka bisa untuk membantu.

Sumber : https://inet.detik.com/

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.